Terumbu Karang & Generator AquaGen
AquaGen untuk memberdayakan Gili Eco Coral Reef
Apa itu Biorock?
Biorockadalah teknologi baru untuk membuat terumbu karang buatan. Gili Eco Trust sedang membangun struktur baja dan memasang arus searah tegangan rendah padanya, yang menciptakan pertumbuhan karang yang dipercepat, dengan peningkatan resistanakibat perubahan iklim, pemutihan karang dan peningkatan aktivitas badai. Generator AuqaGen 10 watt hingga 100 watt (tergantung pada kecepatan air) akan memasok arus yang diperlukan untuk membangun terumbu karang buatan.
Tukang kebun karang dan siswa Biorock memulihkan karang yang terlepas dari terumbu akibat badai, kerusakan jangkar, atau perilaku turis yang buruk, dan memindahkannya dengan hati-hati ke struktur.
Arus tegangan rendah menciptakan reaksi elektrolitik dan substrat yang stabilkalsium karbonataccretes (untuk tumbuh & membuat lebih besar) kerebarmenyebabkan struktur tumbuh dalam ukuran dan menjadi lebih berat dan berlabuh ke terumbu. Lapisan kalsium karbonat diendapkan pada struktur, memberikan permukaan yang kokoh dan optimal untuk disemen oleh karang. Rendahnya arus listrik juga mendorong karang untuk tumbuh lebih cepat dan lebih kuat daripada di terumbu alami.
Melakukan ini,Gili Eco Trusttelah berhasil mengembalikan beberapa terumbu karang yang indahTrawangandalam waktu singkat. Mereka telah terbukti lebih tangguh daripada terumbu alami dalam peristiwa pemutihan yang parah pada tahun 2009, 2010 dan 2016. Lebih dari 150 struktur ditempatkan di perairan sekitarKepulauan Gili, menumbuhkan banyak karang baru dan beragam kehidupan ikan.
MENGAPA KITA MEMBUTUHKAN BIOROCK?
Terumbu karang terancam oleh berbagai faktor, baik alami maupun yang disebabkan oleh pengaruh manusia.
Di seluruh dunia sekitar 10% dari semua terumbu karang telah hancur, sementara 75% terancam oleh interaksi manusia. Dengan bantuan restorasi karang dan teknologi Biorock di Kepulauan Gili, lebih banyak karang yang akan bertahan dari ancaman ini, menopang kehidupan di bawah air dan menyediakan oksigen serta melindungi pantai dari erosi pantai.
ItuKepulauan Gili, meski sekarang aman dari metode penangkapan ikan yang merusak seperti penangkapan ikan dengan dinamit dan sianida, masih berjuang melawan banyak ancaman yang mempengaruhi ekosistem laut kita yang indah.
Jangkar, meskipun tidak diterima secara luas dan ilegal diGili, masih digunakan untuk wisata snorkeling yang tidak terdaftar dan kapal impor di beberapa bagian pulau. Sangat jelas di daerah-daerah ini kerusakan yang disebabkan di bawah air, terumbu karang yang rusak sekarang menjadi tempat puing-puing, dengan cepat diatasi oleh ganggang. Sementara struktur Biorock tidak menciptakan terumbu yang sepenuhnya alami, mereka bekerja cepat untuk mengurangi kerusakan di area terumbu yang hancur dan mulai menstabilkan sedimen lepas dan puing-puing yang sebelumnya tandus.
Kami juga semakin sering mengamati peristiwa pemutihan massal di beberapa atau semua lokasi penyelaman kami di sekitar Gili. Peristiwa besar yang mempengaruhi karang Gili sampai saat ini adalah tahun 1998, 2009, 2010 dan yang terbaru dan parah, 2016. Sementara semua terumbu termasuk terumbu Biorock setidaknya sebagian memutih, penelitian dilakukan selama2016 Il Ninoperistiwa pada karang yang ditransplantasikan ke Biorocks memiliki tingkat pemutihan yang lebih lambat daripada terumbu alami, dan juga ketika laut mendingin kembali (3 bulan kemudian) mereka memiliki tingkat pemulihan yang jauh lebih cepat dan tingkat kematian yang lebih rendah secara keseluruhan.
Dengan kejadian seperti ini, dipercepat frekuensi dan tingkat keparahannya oleh krisis iklim, sangat penting untuk menjaga pemeliharaan struktur Biorock untuk melindungi terumbu karang kita dari kerusakan lebih lanjut.
Memberdayakan Biorock dengan energi terbarukan
Saat ini (no pun intended) kelemahan utama teknologi Biorock untuk memulihkan terumbu karang adalah penggunaan listrik DC dari pulau dan jaringan listrik utama. Tidak hanya ditenagai oleh bahan bakar terbatas seperti minyak dan minyak bumi, pulau ini sering mengalami pemadaman listrik. Solusi awal kami untuk ini adalah memasang panel surya terapung di atas beberapa struktur Biorock untuk memberi daya sepanjang hari menggunakan matahari, membiarkan karang beristirahat, memberi makan, dan tumbuh secara alami di malam hari. Ini terbukti tidak efektif sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan spesies karang yang jauh lebih lambat. Saat ini ada 35 Biorock dengan cara ini.
Strategi terbaru adalah untuk dapat memanfaatkan energi dari arus laut! Ini adalah sumber energi yang hampir tak terbatas, mengalir melalui saluran dan terumbu karang setiap hari. Gili Eco telah bermitra dengan AquaGen / DynoRotor (berbasis di Kanada, Inggris, dan AS) yang menciptakan sistem penghasil energi khusus (berfokus pada Generator AquaGen mereka). Akhirnya energi dari arus laut yang dapat dibalik akan sekarang dipasang langsung di, atau di dekat situs Biorock untuk menghasilkan tenaga dari laut untuk melanjutkan reaksi elektrolitik.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan daftarkan minat Andadi sini:
DYNOROTOR GILI ECO PROJECT
Special Thanks goes out to our partners at Gili Eco Trust and TheJETTLAGGED.
POWERING BIOROCK WITH AQUAGEN MINNOW 2.4
Currently (no pun intended) the main disadvantage to Biorock technology for restoring coral reefs is that it uses DC electricity from the island and the main power grid. Not only is this powered by finite fuels such as oil and petroleum, the island gets frequent power cuts. Our initial solution to this was to install floating solar panels above some of the Biorock structures to power them throughout the day using the sun, letting the corals rest, feed and grow naturally at night. This has proven not as effective resulting in a much slower growth rate of the coral species. Presently there are 35 x Biorock's in this way.
Some of the countries and regions where Biorock installations have been implemented or planned include:
-
Indonesia: Indonesia has been a pioneer in using Biorock technology for coral reef restoration. There were multiple Biorock projects in various locations throughout the Indonesian archipelago.
-
Maldives: The Maldives, with its vulnerable coral reefs, has also utilized Biorock technology to aid in reef restoration.
-
Philippines: Biorock installations were in use in the Philippines to help rejuvenate damaged coral reefs.
-
Caribbean: Some countries in the Caribbean, such as Bonaire and the Cayman Islands, have employed Biorock technology for reef conservation.
-
Pacific Islands: Certain Pacific Island nations and territories, including Fiji, have implemented Biorock projects to address coral reef degradation.
-
Australia: There have been efforts to use Biorock technology in Australia's Great Barrier Reef, one of the most iconic coral reef systems globally.
-
Various Other Countries: Biorock technology has been explored and applied in other countries and regions with damaged or threatened coral reefs.
The latest strategy is to be able to harness energy from ocean currents! This is an almost infinite source of energy, flowing through the channels and coral reefs daily. Gili Eco has partnered with AquaGen (based in Canada, UK and USA) who are creating a custom energy generation system (focused around their AquaGen Generator). Finally the energy from reversible ocean currents will now be affixed directly on, or nearby to the Biorock sites to create power from the ocean to continue the electrolytic reactions.
For more information, please register your interest here:
°
